Misteri Menyeramkan di Balik Bumi Datar: Bumi Sebenarnya Dua Dimensi Atau Tiga Dimensi?
Bumi Datar sedang menjadi trending topic beberapa bulan ini. Flat
Earth Theory itulah katanya, sebuah teori bahwa planet Bumi ini
sebenarnya berbentuk datar, bukannya bola/globe seperti kebanyakan yang
ilmu sains modern ajarkan.
Pernahkah anda membayangkan betapa ngerinya bila bumi berbentuk datar? Bayangkan sebenarnya datarnya ini tiga dimensi atau hanya dua dimensi? Jika tiga dimensi, maka hamparan bumi datar ini bentuknya tebal, di mana di dalam ketebalan lempengan bumi menyimpan dapur magma, pusatnya lava-lava gunung seperti kita percayai selama ini.
Bila Bumi berbentuk dua dimensi atau piringan tipis. Di mana gunung-gunung adalah tiang-tiang yang tertanam seperti pasak, maka sebenarnya inti bumi itu hoax... Dalam arti masing-masing gunung memiliki dapur magma sendiri. Yang mungkin memang berhubungan satu sama lain melalui getaran lempeng. Masing-masing gunung memproduksi lava sendiri. Bukannya hanya menyalurkan lava melalui corong kubah-kubah gunung.
Kemudian soal bila bumi datar, maka akan memunculkan spekulasi mengenai batas atau ujung bumi. Katakanlah selama ini kutub utara di atas dan kutub selatan di bawah. Bila bumi dihamparkan, maka kutub utara akan menjadi titik tengahnya. Sedangkan kutub selatan akan menjadi sisi/batas keliling bumi. Dengan visualisasi, bahwa jika kita bepergian ke arah manapun, maka akan menemukan antartika. Dan bila sudah lewat dari antartika, maka akan menemukan sesuatu yang disebut luar angkasa atau antariksa.
Pernahkah anda membayangkan betapa ngerinya bila bumi berbentuk datar? Bayangkan sebenarnya datarnya ini tiga dimensi atau hanya dua dimensi? Jika tiga dimensi, maka hamparan bumi datar ini bentuknya tebal, di mana di dalam ketebalan lempengan bumi menyimpan dapur magma, pusatnya lava-lava gunung seperti kita percayai selama ini.
Bila Bumi berbentuk dua dimensi atau piringan tipis. Di mana gunung-gunung adalah tiang-tiang yang tertanam seperti pasak, maka sebenarnya inti bumi itu hoax... Dalam arti masing-masing gunung memiliki dapur magma sendiri. Yang mungkin memang berhubungan satu sama lain melalui getaran lempeng. Masing-masing gunung memproduksi lava sendiri. Bukannya hanya menyalurkan lava melalui corong kubah-kubah gunung.
Kemudian soal bila bumi datar, maka akan memunculkan spekulasi mengenai batas atau ujung bumi. Katakanlah selama ini kutub utara di atas dan kutub selatan di bawah. Bila bumi dihamparkan, maka kutub utara akan menjadi titik tengahnya. Sedangkan kutub selatan akan menjadi sisi/batas keliling bumi. Dengan visualisasi, bahwa jika kita bepergian ke arah manapun, maka akan menemukan antartika. Dan bila sudah lewat dari antartika, maka akan menemukan sesuatu yang disebut luar angkasa atau antariksa.
Penjelajahan ke arah barat pernah dilakukan oleh seorang bernama Magel,
di mana pada akhirnya ia konon kembali ke titik semula. Tapi perjalanan
dari selatan ke utara atau sebaliknya belum pernah dilakukan. Kenapa
Magel bisa kembali ke titik semula? Apakah perjalanannya benar? Atau
cuma hoax? Seharusnya bila kita berjalan terus ke barat, bukankah akan
bertemu dengan ujung bumi yang dalam logika flat earth adalah lapisan es
antartika?
Misterius dan menyeramkannya lagi adalah apa sebenarnya itu antartika? Seperti apakah sebenarnya batas dunia? Dan bila ia ditemukan, bukankah artinya untuk mencapai langit tidak perlu naik dengan terbang pakai roket? Bukankah penelitian astronomi tidak perlu sampai naik-naik pesawat yang sangat mustahil itu? Yang konon hanya hoax belaka. Cukup bawa saja para ilmuwan ke batas dunia. Mereka akan melongok bagaimana antariksa dari teleskop-teleskop di antartika.
Misterius dan menyeramkannya lagi adalah apa sebenarnya itu antartika? Seperti apakah sebenarnya batas dunia? Dan bila ia ditemukan, bukankah artinya untuk mencapai langit tidak perlu naik dengan terbang pakai roket? Bukankah penelitian astronomi tidak perlu sampai naik-naik pesawat yang sangat mustahil itu? Yang konon hanya hoax belaka. Cukup bawa saja para ilmuwan ke batas dunia. Mereka akan melongok bagaimana antariksa dari teleskop-teleskop di antartika.